Lebak Benuanewbanten.com Security PT. Duckil Textile Indonesia-Korea berusaha menghalang – halangi tugas Wartawan yang akan melakukan konfirmasi kepada Nunu selaku Human Resort Depelopment (HRD) di perusahaan tersebut setelah Unjuk rasa (Unras)nya, organisasi masyarakat Jawara Banten Bersatu (Ormas-JBB) selesai, pada hari senin 10 Juli 2023.
Safarudin komandan regu (danru) dari Satuan pengamanan (satpam) di PT. Duckil Textile Indonesia-Korea mencegah para wartawan dari beberapa Media yang hendak melakukan konfirmasi dengan HRD perusahaan tersebut.
“Maaf pak (sebut ke wartawan), siapapun tidak boleh masuk untuk menemui HRD, karena dia sedang diskusi dengan orang Korea,” dalih Safarudin sang danru Satpam.
Kemudian, para wartawan mencoba memberikan pemahaman terhadap Safarudin terkait tugas Jurnalis, bahwa tugas wartawan hanya ingin konfirmasi dan wawancara dengan pihak perusahaan tentang unras yang dilakukan oleh Ormas JBB terkait perizinan perusahaan yang diduga belum dibuat.
Namun, Safarudin bersikukuh menahan para wartawan diluar gerbang perusahaan dengan dalih kami harus bicara dulu dengan pak Nunu-nya, lalu Safarudin pergi. Para wartawan menunggu kepastian jawaban dari Safarudin, bisa atau tidaknya bertemu dengan HRD.
Kurang lebih setengah jam wartawan menunggu jawaban, Safarudin pun datang menghampiri wartawan dengan membawa jawaban,
“Ga bisa pak, wartawan ga boleh masuk kata pa Nunu (HRD), tidak mau di konfirmasi pak Nunu-nya,” ucapnya.
“Kami hanya mematuhi peraturan aja pak,” imbuhnya.
Sementara itu HRD Nunu HRD perusahaan PT. Duckil Textile Indonesia-Korea saat di hubungi lewat WhatsApp nya mengatakan.
“Selamat pagi…untuk sementara saya belum bisa memberikan statement apa2..karena belum ada instruksi dari pimpinan. Terima kasih”
(Tim/Red)
Discussion about this post