LEBAK, Banuanewsbanten.com – Panitia Seleksi (Pansel) pada program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) Kabupaten Lebak di lingkungan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) kabupaten Lebak dituding tidak profesional dalam melakukan seleksi rekrutmen BSRS.
Pasalnya, Pansel rekrutmen program BSRS yang bersumber dari APBD Lebak tahun 2022 melakukan seleksi dianggap menghambur-hamburkan anggaran saja, lantaran dalam rekrutmen tersebut, Pansel hanya menerima orang-orang yang terkesan punya kedekatan khusus dengan Dinas.
Hal itu dikatakan Bangbang Sp, anggota DPRD Lebak. Menurutnya, seleksi program BSRS ini seakan-akan Dinas hanya menggugurkan kewajiban untuk melakukan rekrutmen.
“Untuk apa diadakan rekrutmen terbuka, manakala yang diterima dalam pendamping BSRS ini hanya orang-orang lama. Saya katakan wajah lama lah,” kata Bambang Politisi Gerindra saat di hubungi wartawan via telepon. Jumat (11/3/2022).
Selain itu kata dia, seharusnya Pansel kalau mempunyai keinginan, dan mau di anggap profesional dalam melakukan rekrutmen kerjasama dengan Lembaga Independen, seperti UI, ITB, dan lembaga independen lainnya. Sehingga kemudian proses seleksi betul-betul profesional.
“Ini kan, faktanya yang di terima orang-orang itu saja. Jangan memberikan harapan palsu kepada pelamar yang betul-betul membutuhkan pekerjaan, kasian pelamar yang tidak punya pekerjaan,” tegas Bangbang.
Ia juga akan mengkoordinasikan dan mendesak Komisi IV DPRD Lebak sebagai mitra kerja Dinas Perkim, untuk memanggil dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dianggap Pansel tidak profesional dalam melakukan proses rekrutmen tersebut.
“Saya akan koordinasikan persoalan ini ke Komisi IV untuk memanggil Dinas Perkim, karena saya sampaikan Pansel tidak profesional dalam melakukan proses rekrutmen ini,” tukasnya.
Salah satu pelamar inisial AMM menyesalkan Pansel terkait prosesi rekrutmen tersebut, ia merasa aneh dan menjadi pertanyaan besar baginya, lantaran yang diterima dalam proses seleksi tersebut orang-orang itu saja.
“Saya sangat berharap dan bisa bekerja sebagai pendamping di BSRS ini. Saya bukan tidak mau menerima hasil keputusan pansel, tetapi ketika proses seleksi ini dilakukan tidak profesional bagaimana bisa menerimanya,” ungkap AMM.
Sementara itu, ketua Pansel rekrutmen BSRS, Adang Sutarya saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak merespon apa yang di lontarkan wartawan. (ds)
Discussion about this post