Lebak Benuanewsbanten.com
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lebak nomor urut dua, Dede Supriadi dan Virnie Syafitri, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan angka pengangguran di Kabupaten Lebak, Banten, secara bertahap dalam tiga tahun jika terpilih. Penuntasan pengangguran tersebut melalui pelatihan keterampilan di BLK dan membuka lapangan kerja, Pernyataan tersebut disampaikan Dede –Virni, dalam acara debat terbuka pasangan calon bupati dan wakil bupati Lebak tahun 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak dengan tema; ”Memajukan Kabupaten Lebak dengan menigkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,” berlangsung di Hotel Aston, Serang, pada Jumat malam, 25 /10/2024).
Dede mengungkapkan, terdapat sekitar 54 ribu warga Lebak yang saat ini masih menganggur. Ia berjanji untuk menyelesaikan masalah ini secara bertahap. “Ada 54 ribu pengangguran yang akan kami tuntaskan dalam hitungan tiga tahun, dengan melatih keterampilan di BLK dan membuka lapangan kerja, sehingga tidak ada lagi pengangguran di Kabupaten Lebak,” ujarnya;
Selain isu pengangguran, pasangan ini juga menyoroti ketimpangan dalam pembangunan infrastruktur dan tingginya angka kemiskinan di daerah.
Dede menyampaikan, “Kami membawa visi untuk mewujudkan Lebak yang sejahtera dan berkeadilan. Adapun misi kami fokus pada tiga hal pokok, yaitu penurunan kemiskinan, peningkatan pendidikan, dan peningkatan kesehatan.” ujarnya
Dalam bidang kesehatan, pasangan Dede-Virnie berencana meningkatkan fasilitas layanan di puskesmas dan berjanji akan membangun secara bertahap fasilitas rawat inap dan menambah dokter jaga di setiap kecamatan untuk memastikan akses kesehatan yang merata.
“Saat ini, dari 42 puskesmas di Kabupaten Lebak, hanya 8 yang menyediakan layanan rawat inap. Kedepan kami akan memastikan setiap kecamatan memiliki fasilitas rawat inap dan dokter jaga,” ungkap Dede.
Lebih lanjut, pasangan nomor urut 2 ini juga berencana membuat regulasi pendidikan bagi santri dengan rencana Peraturan Daerah (Perda) khusus pesantren. Dede menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan kepada santri non-formal melalui beasiswa santri.
“Kami akan membuat Perda pesantren yang akan memastikan santri non-formal mendapatkan beasantri dari pemerintah daerah,” pungkas Dede.(*/LN)
Discussion about this post