TANGERANG Benuanewsbanten.com, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, M. Nawa Said Dimyati angkat bicara terkait keluhan masyarakat yang saat ini merasa kesulitan mencari minyak goreng dan kedelai.
Kelangkaan Minyak Goreng dan Kedelai tersebut berdampak besar terhadap Usaha Mikro Kecik Menengah (UMKM) yang membutuhkan stok untuk kebutuhan produksinya, sehingga jumlah produksi UMKM itu mengalami penurunan.
Dengan kelangkaan tersebut, M. Nawa Said Dimyati meminta Pemerintah Provinsi Banten turun secara langsung dengan membentuk Satgas Pangan, agar bisa secepatnya memberikan solusi terbaik untuk masyarakat Banten.
Selain itu, Politisi Partai Demokrat yang akrab disapa Cak Nawa menyampaikan, Satgas Pangan tersebut juga dalam upaya antisipasi kelangkaan kebutuhan pokok seperti saat ini.
“Kelangkaan minyak goreng dan kedelai harus di antisipasi dengan baik oleh Pemprov Banten, karena berpotensi menimbulkan kegaduhan sosial dan ekonomi. Untuk itu alangkah baiknya apabila Pemprov membentuk satgas Pangan,” katanya saat dimintai keterangan oleh sejumlah Wartawan, Minggu (20/02/2022).
Kata M. Nawa Said Dimyati, Satgas Pangan tersebut bisa melakukan operasi pasar dan sidak dalam upaya tidak terjadinya penimbunan barang sehingga mengakibatkan kelangkaan.
“Kelangkaan ini harus segera teatasi, Satgas Pangan bisa melakukan operasi pasar dan sidak, karena yang di khawatirkan kelangkaan ini karena ada penimbunan,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, dengan kelangkaan Minyak Goreng dan Kedelai akan berakibat terhadap harga barang tersebut di kalangan masyarakat. juga akan berdampak terhadap harga-harga yang membutuhkan bahan tersebut.
“Banyak usaha masyarakat yang membutuhkan barang itu, kalau barangnya langka maka masyarakat akan terpaksa membeli barang tersebut dengan harga yang lebih mahal dari biasanya dan itu akan berdapak pada harga hasil produksinya,” ujarnya.
Cak Nawa juga mengungkapkan, ditengah Pandemi Covid-19 yang berdapak pada menurunnya ekonomi masyarakat, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa menjadi solusi agar ekonomi bangkit kembali.
Akan tetapi, kata Cak Nawa. Jika barang yang dibutuhkan oleh masyarakat yang mempunyai UMKM mengalami kelangkaan. Maka usaha masyarakat tersebut tidak akan jalan dan ekonomi masyarakat akan terus terganggu.
“Ditengah pandemi ini pemerintah mempunyai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sebetulnya pemulihan ekonomi nasional itu bisa tercapai dengan salah satunya dengan adanya UMKM yang berjalan secara maksimal, bahan produksinya tidak langka dan bahan produksinya tidak mahal,” ungkapnya.
Sebelumnya, Berbagai masyarakat Banten mengeluhkan adanya kelangkaan Minyak Goreng dan Kedelai menjelang bulan suci Ramadhan, Hal tersebut disampaikan masyarakat dalam setiap titik reses Wakil Ketua DPRD Banten dari Fraksi Partai Demokrat.
Diketahui, selama tiga hari reses mulai tanggal 16 sampai dengan 18 Februari 2022, M. Nawa Said Dimyati membagi tiga titik dalam setiap hari reses, hingga saat ini telah terdapat 9 titik yang tersebar di Dapil B Kabupaten Tangerang.
Dalam setiap titik reses masa persidangan ke II tahun sidang 2021-2022, M. Nawa Said Dimyati selalu mendengar aspirasi masyarakat yang mengeluhkan adanya kelangkaan minyak goreng dan kedelai.
Salah satunya, Rio masyarakat Kecamatan Rajeg yang meminta solusi agar Minyak Goreng dan Kedelai tidak langka. “Saat ini pak minyak goreng langka kedelai juga langka, nah kami sebagai kepala keluarga terdakang pusing juga saat dengan keluhan para ibu-ibu,” ungkapnya.
(Alpian/MDS)
Discussion about this post