Jakarta Benuanesbanten.com Gelombang aksi demonstrasi mahasiswa, masyarakat, hingga pengemudi ojek online (ojol) yang bergulir di berbagai wilayah Indonesia akhir-akhir ini menuai keprihatinan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Badan Aspirasi dan Advokasi Kedaulatan (BADAK) Banten. Aksi yang semestinya menjadi ruang penyampaian aspirasi publik, justru ternodai oleh tindakan anarkis, perusakan fasilitas umum, hingga penjarahan yang berpotensi menyeret massa pada tindak pidana.
Atang Solihin, pengurus DPP BADAK Banten yang akrab disapa Bangkol, menegaskan bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya aspirasi rakyat terkait pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset serta penghapusan tunjangan berlebihan bagi anggota DPR RI. Namun, ia menolak keras cara-cara kekerasan dalam penyampaian tuntutan tersebut.
> “Saya merasa prihatin dengan adanya aksi demonstrasi yang berujung anarkis. Aspirasi rakyat harus tetap dihormati, tetapi penyampaiannya seharusnya dilakukan dengan damai, bukan dengan kekerasan yang merugikan banyak pihak,” tegas Bangkol.
Lebih jauh, Bangkol menyampaikan apresiasi terhadap kinerja aparat kepolisian yang tetap sigap menjaga stabilitas dan keamanan di tengah maraknya aksi demonstrasi.
> “Saya sangat mengapresiasi Polri yang telah melakukan pengamanan luar biasa dalam mengawal aksi-aksi tersebut, meskipun ada oknum aparat yang mencoreng nama baik institusi dengan insiden tragis yang menimpa salah satu pengemudi ojol,” tambahnya.
Bangkol juga mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat berlangsungnya demonstrasi.
> “Kami dari DPP BADAK Banten turut berbelasungkawa atas meninggalnya saudara Affan Kurniawan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kerugian akibat konflik tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi juga berdampak bagi masa depan bangsa,” pungkasnya.
DPP BADAK Banten pun menyerukan agar seluruh elemen masyarakat menahan diri, menjaga ketertiban, dan kembali menempatkan aspirasi rakyat dalam bingkai demokrasi yang beradab serta berkeadilan.(.)
Discussion about this post